Minggu, 23 Maret 2014

 Para miliarder atau orang-orang terkaya di Inggris semakin irit dalam pengeluaran mereka. Para hartawan ini kini memilih menabungkan uangnya daripada membeli merek-merek terkenal. Mereka juga mulai mengurangi konsumsi bahan bakar.

Dalam laporan kuartalan Big Money Index yang dikeluarkan perusahaan asuransi internasional, AXA, terungkap bahwa kalangan masyarakat sukses yang berusia antara 40-50, telah menikah, pendapatan di atas rata-rata dan memiliki rumah kedua, merasa perlu berjuang untuk memenuhi kebutuhannya.

Hampir 30 persen anggota dari kelompok yang disurvei  AXA mengakui mereka akan bahkan telah beralih ke supermarket yang lebih murah untuk belanja makanan. Sementara seperlima peserta survei mengatakan mereka telah mengurangi penggunaan minyak, gas dan listrik pada tiga bulan terakhir.

Kecenderungan 'pengetatan ikat pinggang' juga meningkat di antara mereka yang memiliki gaya hidup eksklusif yaitu orang-orang yang berusia sekitar 50-60. Kalangan ini memiliki status telah menikah dengan mempunyai anak-anak yang telah dewasa, bebas hipotek, pendapatan bersih setelah pajak yang tinggi dan beberapa aset.

Nick Turner seperti dikutip VIVAnews dari laman the telegraph, Sabtu, 17 Maret 2012 mengatakan kondisi keuangan dalam beberapa bulan terakhir memang lebih ketat dari sebelumnya, bahkan di antara mereka yang berpendapatan lebih sekalipun.

"Dompet ketat yang jelas, dengan banyak membatasi pada hal-hal lebih bagus dalam hidup, tapi juga membuat perubahan pada belanja makanan dan konsumsi bahan bakar untuk sebuah gelar yang melukiskan gambaran menyedihkan," katanya.

AXA juga menemukan hanya 12 persen dari semua konsumen yang disurvei oleh YouGov manyatakan mampu membayar utangnya. Mereka ini adalah kalangan pensiunan dengan pendapatan rendah, tidak mempunyai tabungan dan tergantung pada negara. Sisanya, sama sekali tak lagi mampu membayar utang.

Sementara, lebih dari sepertiga atau 34 persen konsumen mengatakan tidak menyimpan dana pensiun karena terlalu fokus pada kebutuhan mendesak mereka di sektor keuangan. Delapan dari 10 orang mengatakan mereka tetap menutup mata pada keuangan pribadinya, dengan gambaran yang jelas tentang berapa banyak masuk dan berapa banyak yang keluar

0 komentar :

Posting Komentar